Ku kenali sosok pria paruh baya,
Memiliki sorot mata yang tajam terhadap tujuannya,
Sangat pantang baginya untuk menangis,
Mempunyai sikap tegas nan keras.
Walau bicaramu begitu sedikit di hadapanku,
Namun aku tau sayangmu banyak di belakangku.
Seiring berjalannya waktu aku tau beliau memanglah begitu.
Kata maaf tidak ku butuhkan,
Namun kemana peran yang kau janjikan.
Tak apa semua pergi dengan janji,
Tapi yang ini biarkan dia membuktikan janji.
Ayah,
Andai kita bertemu,
Ingin aku bersimpuh di sela pangkuanmu.
Tidak mungkin aku bersedih di hadapanmu,
Ingin ku ucap tanda kasih,
Dan meringkuk seperti kami dahulu.
Penulis: Diasti Azka Nadiya
(Kelas VII.6 MTs Negeri 3 Bogor)
Juara ke-3 Lomba Menulis Puisi Tingkat Nasional