Projek Penguatan Profil adalah pembelajaran lintas disiplin  ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya dengan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek (project based learning), projek ini memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar dalam situasi yang fleksibel dan interaktif dengan tujuan untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila. Projek Penguatan profil pelajar di madrasah diproyeksikan pada 2 (dua) aspek yaitu; 1) Profil Pelajar Pancasila  dan 2) Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin yang keduanya dijalankan secara bersamaan dan terintegrasi dalam satu kegiatan dan laporan. 

Profil Pelajar Pancasila

“Profil Pelajar Pancasila merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila”. Pernyataan ini memuat tiga kata kunci: pelajar sepanjang hayat, kompeten, dan nilai-nilai Pancasila. Hal ini menunjukkan adanya keterpaduan antara penguatan identitas khas bangsa Indonesia, yaitu Pancasila sebagai rujukan karakter pelajar Indonesia  dengan kompetensi dalam konteks perkembangan Abad 21. Profil pelajar Pancasila merupakan bentuk penerjemahan tujuan pendidikan nasional yang berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan termasuk menjadi acuan untuk para pendidik dalam membangun karakter serta kompetensi peserta didik.

Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, yaitu:

  1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
  2. Mandiri.
  3. Bergotong-royong.
  4. Berkebinekaan global.
  5. Bernalar kritis, dan

Keenam dimensi tersebut perlu dilihat secara utuh sebagai satu kesatuan agar setiap individu dapat menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Dan didalam setiap dimensi Profil Pelajar Pancasila terdapat beberapa elemen sub elemen yang didalamnya terdapat rangkaian alur perkembangan kompetensi setiap fase pembelajaran.

Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin

Pelajar Rahmatan lil Alamin merupakan Pelajar Pancasila yang bertakwa, berakhlak mulia, serta moderat dalam beragama. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan profil pelajar rahmatan lil alamin, yaitu:

  1. Secara khusus sosok pelajar rahmatan lil alamin ini mampu mengejawantahkan 10 nilai-nilai berikut:
  2. Berkeadaban (ta’addub), yaitu menjunjung tinggi akhlak mulia, karakter, identitas, dan
  3. Keteladanan (qudwah), yaitu kepeloporan, panutan, inspirator dan
  4. Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwaṭanah), yaitu sikap menerima keberadaan negara (nasionalisme), mematuhi hukum negara, melestarikan budaya
  5. Mengambil jalan tengah (tawassuṭ), yaitu pemahaman dan pengamalan beragama yang tidak berlebih-lebihan (ifrāṭ) dan juga tidak abai terhadap ajaran agama (tafrīṭ).
  6. Berimbang (tawāzun), yaitu pemahaman dan pengamalan agama secara seimbang yang meliputi semua aspek kehidupan, baik duniawi maupun
  7. Lurus dan tegas (I’tidāl), yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya dan melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban secara
  8. Kesetaraan (musāwah), yaitu persamaan, tidak diskriminatif kepada yang lain disebabkan perbedaan keyakinan, tradisi dan asal usul
  9. Musyawarah (syūra), yaitu setiap persoalan diselesaikan dengan jalan musyawarah dengan prinsip menempatkan kemaslahatan di atas segalanya.
  10. Toleransi (tasāmuh), yaitu mengakui dan menghormati perbedaan, baik dalam aspek keagamaan maupun berbagai aspek kehidupan lainnya.
  11. Dinamis dan inovatif (tathawwur wa ibtikâr), yaitu selalu terbuka untuk melakukan perubahan-perubahan sesuai dengan perkembangan zaman serta menciptakan hal baru untuk kemaslahatan dan kemajuan umat manusia.
  12. Untuk pelaksanaan projek profil pelajar rahmatan lil alamin masing-masing unsur madrasah memiliki peran, yaitu:
  13. Peserta didik sebagai subjek pembelajaran.
  14. Pendidik sebagai fasilitator
  15. Madrasah sebagai pendukung
  16. Strategi yang dapat dilakukan dalam pelaksanaan profil pelajar rahmatan lil alamin antara lain:
  17. Kegiatan Intrakurikuler terintegrasi dengan subtansi pelajaran.
  18. Kegiatan Ko-kurikuler dirancang kolaboratif antar mata pelajaran.
  19. Kegiatan Ekstrakurikuler terintegrasi dalam pengembangan minat dan bakat peserta didik.
  20. Tahapan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan profil pelajar rahmatan lil alamin di madrasah, sebagai berikut:
  21. Tim fasilitator projek: Kepala madrasah menyusun tim fasilitator yang berperan merencanakan dan melaksanakan Projek. Tim terdiri dari Koordinator Projek tingkat madrasah, koordinator tingkat kelas atau fase dan anggota sesuai kebutuhan
  22. Mengidentifikasi tingkat kesiapan madrasah: Kepala madrasah bersama tim fasilitator merefleksi dan menentukan kesiapan
  23. Merancang dimensi, tema, dan alokasi waktu: Tim Fasilitator menentukan fokus dimensi profil pelajar dan tema projek serta merancang jumlah projek beserta alokasi waktunya. (dimensi dan  tema dipilih berdasarkan kondisi dan kebutuhan madrasah).
  24. Menyusun modul projek: Tim fasilitator menyusun modul projek sesuai tingkat kesiapan satuan pendidikan dengan tahapan umum: Menentukan tujuan projek (dimensi, elemen, sub elemen, dan pencapaian fase);
  25. Mengembangkan topik, dan durasi projek, serta mengembangkan aktivitas projek dan
  26. Merancang strategi pelaporan projek: Tim fasilitator merencanakan strategi pengolahan dan pelaporan hasil projek.
  27. Tema-tema dalam projek profil pelajar rahmatan lil alamin adalah:
    1. Aku Sayang Bumi
    2. Aku Cinta Indonesia
    3. Kita semua bersaudara
    4. Imajinasiku/Imajinasi dan Kreativitasku
  28. Tema projek penguatan profil pada madrasah, yaitu:
    1. Hidup Berkelanjutan
    2. Kearifan Lokal
    3. Bhinneka Tunggal Ika
    4. Bangunlah Jiwa dan Raganya
    5. Demokrasi Pancasila
    6. Berekayasa dan Berteknologi untuk membangun NKRI
    7. Kewirausahaan
    8. Kebekerjaan khusus MAK

Pada jenjang MI, MTs, MA, dan MAK, madrasah menyediakan waktu 20-30% dari total jam pelajaran selama 1 (satu) tahun. Sedangkan pada RA, pemerintah tidak menentukan waktunya. Dalam melaksanakan P5PPRA madrasah menjalankan prinsip-prinsip:

  1. Holistik, berarti perancangan kegiatan secara utuh dalam sebuah tema dan melihat keterhubungan dari berbagai hal untuk memahaminya secara mendalam.
  2. Kontekstual, berarti upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata yang dihadapi dalam keseharian.
  3. Berpusat pada peserta didik, berarti skenario pembelajaran mendorong peserta didik untuk menjadi subjek pembelajaran, yang aktif mengelola proses belajarnya secara mandiri, termasuk memiliki kesempatan memilih dan mengusulkan topik projek sesuai minatnya.
  4. Eksploratif, berarti semangat untuk membuka ruang yang lebar bagi proses pengembangan diri dan inkuiri, baik terstruktur maupun bebas.
  5. Kebersamaan, berarti seluruh kegiatan dilaksanakan secara kolaboratif oleh warga madrasah dengan gotong royong dan saling bekerjasama.
  6. Keberagaman, berarti seluruh kegiatan di madrasah dilaksanakan dengan tetap menghargai perbedaan, kreatifitas, inovasi dan kearifan lokal secara inklusif dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  7. Kemandirian, berarti seluruh kegiatan di madrasah merupakan Prakarsa dari, oleh dan untuk warga madrasah.
  8. Kebermanfaatan, berarti seluruh kegiatan di madrasah harus berdampak positif bagi peserta didik, madrasah dan masyarakat.
  9. Religiusitas, berarti seluruh kegiatan di madrasah dilakukan dalam konteks pengabdian kepada Allah SWT.

 Demikian sekilas tentang pelaksanaan P5PPRA di madrasah. Semoga bermanfaat.

Ditulis Oleh Badrudin (Guru PPKn di MTs Negeri 3 Bogor)

Sumber :

Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin, Direktorat KSKK Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, 2022